Ilustrasi: Warga berada di lokasi pekerja tambang emas yang tertimbun di kawasan hutan Jorong Timbahan, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
DEWALIVE, Jakarta – Sebanyak 25 orang tertimbun longsor bekas tambang emas di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis 26 September 2024. Masyarakat yang tertimbun diduga sedang melakukan aktivitas penambangan ilegal di lokasi tersebut. Sebanyak 15 dilaporkan meninggal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Irwan Effendi mengatakan, longsor terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi. “Sejak sore hari beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi,” katanya.
Irwan menjelaskan, lokasi longsor tersebut berada di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. Akses menuju lokasi kejadian hanya bisa akses dengan berjalan kaki selama 8 jam. “Lokasi longsor merupakan bekas galian emas yang sudah ditinggalkan penambang terdahulu,” katanya.
Sementara itu untuk proses evakuasi dilakukan masyarakat sejak pukul 03.00 WIB. Proses penyelamatan itu mendapati korban meninggal sebanyak 15 orang.
“Sampai saat ini ada 4 dari 15 korban meninggal sudah berhasil dievakuasi. Dan ada 3 korban yang mengalami luka berat juga sudah berhasil dievakuasi masyarakat. Dinas kesehatan Kabupaten Solok juga telah mengirim 7 unit mobil Ambulance ke lokasi untuk membantu evakuasi,” kata Irwan
Menurut Irwan, korban berasal dari Nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti dan Pekonina Kabupaten Solok Selatan. “Korban terdiri masyarakat yang melakukan aktivitas pendulangan emas secara manual,” katanya.
“Untuk data nama-nama dan status korban belum didapat karena proses evakuasi masih berjalan,” kata Irwan.